Dosa-dosa pengasuhan sering terjadi pada orang tua yang salah mendidik anak kemudian cara tersebut juga secara tidak sadar turun temurun dilakukan. Akibatnya ada batas antara masa lalu orang tua dan masa depan anak.
Mata rantai dosa-dosa pengasuhan ini sejatinya harus segera kita putus agar masa depan anak tidak selalu dalam bayang-bayang masa lalu orang tua. Sungguh ini adalah hal penting kita sadari dan mintalah kemudahan dari Allah untuk memutus mata rantai ini serta memohon ampunan kepada Allah.
Inilah dosa pengasuhan yang harus segera orang tua putus agar tidak menjadi dosa jariyah turun temurun.
1. Dosa Pengasuhan: Banyak Orang Tua Melakukan Kebiasaan yang Berulang-ulang
Orangtua yang bisa memberikan teladan yang baik untuk anaknya maka akan memberikan amal jariyah baginya. Sebaliknya orangtua yang hanya memperlakukan anaknya dengan teriakan, cubitan dan perlakuan lain akan jadi dosa jariyah.
Banyak diantara kita tidak menyadari apa yang kita lakukan kepada anak kita adalah kebiasaan yang dilakukan orang tua padanya.
Jika kita sebagai orang tua sadar dengan kesalahan tersebut maka segera putus mata rantai tersebut. Bersungguh-sungguh membenahi diri dan mengasuh anak-anaknya dengan cinta dan dengan apa yang Allah ridhai.
2. Banyak Orang Tua Menelantarkan Anaknya
Bahkan saat ini banyak sekali para ayah yang tidak peduli dengan anak-anak.
Ibnu Qayyim dalam kitabnya Tarbiyatul Awlad mengatakan anak yatim itu bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sehingga dia menjadi miskin. Akan tetapi anak yatim yang sebenarnya adalah seorang anak yang menemukan ibunya yang kurang mendidiknya dan menemukan ayah yang sibuk dengan pekerjaannya.
Perlu orang tua ketahui kewajiban dan pendidikan sejatinya adalah tanggung jawab orang tua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membebankan tanggung jawab pendidikan anak ini secara penuh kepada kedua orang tua.
Bahwasanya dari Ibnu radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari: 2278).
Apa yang akan kita jawab besok kepada Allah taala saat bertanya saat anak-anakmu masih kecil adakah kau urus atau terlantarkan?
Iman Ibnul Qayyim menasehatkan barang siapa yang tidak mengajarkan hal-hal yang tidak bermanfaat kepada anaknya dan membiarkannya begitu saja berarti dia telah mendurhakai anaknya.
Menelantarkan pendidikan anak-anak kita di waktu kecil ini merupakan dosa yang orang tua lakukan kepada anak-anak.
3. Dosa Pengasuhan Orang Tua Suka Membully Anak Mereka
Banyak dari kita tidak menyadari kata-kata yang keluar dari mulut kita mencela, membanding-bandingkan, mengejek, merendahkan anak kita.
Kalau anak-anak kita nanti juga melakukan itu kepada cucunya. Maka hati-hati sebelum diucapkan. Amal jariyah atau dosa jariyah.
Kalau kita mengajarkan kalimat thayibah dan anak-anak kita juga mengikutinya maka akan jadi pahala jariyah. Sebaliknya jika kita membully anak-anak kita, maka nanti cucu-cucu kita juga akan dibully anak kita dan akan menjadi dosa jariyah.
Yuk kita sama-sama memaafkan kesalahan-kesalahan orang-orang tua kita. Minta kekuatan dari Allah. Terapi dalam Islam paling ampuh adalah memaafkan. Allah berikan kemudahan dan ingat kebaikan-kebaikan orang tua kita
4. Terlalu Banyak Menuntut Padahal Mereka Belum Mampu Mengerjakannya
Banyak dari kita menuntut anak kita melakukan sesuatu yang dia belum mampu. Kita boleh ajari anak disipilin tapi kita coba pikirkan mereka sudah mampu atau belum Jangan sampai kita menzalimi anak kita. Subhanallah PR dari kita sebagai orang tua.
Itulah beberapa dosa-dosa pengasuhan yang sering tidak kita sadari, kita lakukan pada anak-anak kita. Maka yang perlu dilakukan adalah banyak-banyak meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan pada anak-anak. Semoga Allah menshalih-shalihahkan anak-anak kita dan memudahkan kita untuk terus memberikan yang terbaik untuk masa depan anak-anak.
Tulisan ini merupakan rangkuman dari kajian Ustazah Imraatul Azizah, Inspirator , Alumnus Daar El Hadits Yaman. Pimpinan Sekolah Alam Tahfidzh Unggulan (SATU).
Masya Allah ya bagaimana kita sebagai orang tua perlu bekerja keras agar mata rantai ini bisa terputus pada kita dan tidak turun temurun lagi. Bagaimana menurutmu masih adakah dosa-dosa pengasuhan lain yang perlu diputus orang tua? Tulis ya di kolom komentar. Terima kasih.
Well noted, mbaa.
BalasHapusMemang jadi ortu tdklah mudah
Kita kudu selalu instropeksi dan berupaya jadi lebih baik lagi yah
ni harus
BalasHapusBanyak-banyak bertobat ni.
banyak banyak berdo'a.
Menjadi orangtua memang pelajaran sepanjang hayat ya..
BalasHapusAku jadi ingat pengasuhanku yang diktator saat anak-anak masih kecil. Mungkin karena stres juga, jadi tuntutannya besar. Tapi semoga kita senantiasa tidak berputus asa untuk memohon pada Allah dan bimbinganNya agar diberi kemudahan dalam melembutkan dan mengasuh anak-anak.
Semoga kita semua menjadi orangtua yang tidak meninggalkan generasi lemah.
Barakallahu fiik~
Ah, kalau bicara tentang dosa orang tua pada anak, rasanya aku ibu yang sangat tidak sempurna. Merasa sedih tidak bisa memberikan yang terbaik yang dibutuhkan oleh mereka. Tapi doa dan usaha tidak pernah pupus. Meski bukan ibu baik, setiap detik terus melakukan yang terbaik untuk mereka.
BalasHapusNomor 1 menohok banget. Istilah lainnya itu orangtua masih punya inner child atau luka masa lalu yang belum selesai, jadi secara sadar maupun ngga sadar orangtua melampiaskan luka itu ke dalam pengasuhan anak mereka. Bener banget, hal-hal seperti ini harus segera diputus rantainya. Jika ada inner child yg belum selesai, selesaikanlah dulu, baru mengasuh anak.
BalasHapusJadi orang tua itu betul-betul "pekerjaan" yang paling sulit dan punya tanggung jawab terbesar pula.
BalasHapusSaya baca ini kok merinding, ya, lalu mencoba mengoreksi diri, apakah saya juga mengalami pengasuhan semacam itu. Semoga ini bisa menjadi bekal ilmu saya nantinya ketika menjadi orang tua.
BalasHapusSubhanallaah bener banget sih ini, kadang ga nyadar jadi ortu dah bikin dosa sama anak :(( thanks banyak remindernya kak
BalasHapusYa Allah saya merasa sangat egois ternyata jadi orang tua selama ini... Ya saya terlalu memaksakan diri padahal anak belum tentu bisa. Duh jadi malu. Senang baca artikel ini. Banyak ilmu baru buat saya
BalasHapusNomor 3 dan 4 nih menohok sekali. Terasa sekali karena menyadadi bahwa ya itulah kejadiannya. Ekspetkasi yang terlalu tinggi dan kurangnya kesabaran serta pengertian ke anak. Terima kasih remindernya ka
BalasHapushuhuhu betul sekali kak, kadang sebagai orang tua kita banyak menuntut anak-anak padahal ya mereka belum mampu. kita lupa setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing ya
BalasHapusKalau baca nasihat tentang parenting ini rasanya saya termasuk salah satu yang banyak dosa di pengasuhan. Astaghfirullah. Bersyukur sekarang ilmu parenting banyak berkembang dan mudah diakses, sehingga kita pun bisa terus mengoreksi diri agar jadi lebih baik.
BalasHapusMakasih mbak buat tulisannya. Benar-benar jadi pengingat nih buat saya yang masih terus belajar jadi orang tua
BalasHapusterima kasih remindernya, menjadi orangtua memang tidak mudah, perlu banyak belajar tidak hanya sekedar memberi makan, menyekolahkan selesai
BalasHapussama halnya dengan dosa pengasuhan, sleama orangtua tidak menyadari bahwa itu kesalahan maka tidak akan ada perbaikan
bersyukur banget sekarang banyak ilmu tentang pengasuhan, tinggal disesuaikan dengan misi visi keluarga masing-masing
Baca ini jadi berkaca ama diri sendiri. Sepertinya saya pernah melakukan dosa di atas tanpa disadari. Yuk ah sebagian orang tua berbenah diri, belajar jadi lebih baik. Makasih remindernya ya Mba Juwita
BalasHapusMembaca tulisan ini saya jadi pengin instrospeksi diri lagi, masih belum jadi ibu yang baik untuk anakku. Huhu
BalasHapusTerima kasih sudah diingatkan, Mbak. Kadang kita tak sadar ya melakukan dosa-dosa pengasuhan tadi dan dilakukan berulang-ulang. Semoga setelah ini makin baik lagi dalam mengasuh anak sesuai tuntunan.
BalasHapusIya yah, sebagai anak aku ngerasain beberapa hal di atas. Tpi, kucoba ambil sisi baik.y meskipun tetap ada yg mengganjal di hati. Di lain sisi, aku juga berpikiran bahwa sebagai orang tua mereka mngkin menginginkan yg terbaik bagi anak.y tp cara.y aja yg salah
BalasHapus